Disleksia adalah kondisi dimana hilangnya kemampuan dalam membaca dan menulis. Hal ini terjadi akibat adanya gangguan pada fungsi otak yang bekerja sebagai pengolah dan pemroses informasi.
Kemampuan membaca pada anak normal berada berada pada usia 6 sampai 7 tahun. Pada rentang usia tersebut, anak disleksia terlihat terlambat berbicara serta mengalami kesulitan dalam melafalkan kata-kata dengan benar. Tidak hanya terjadi pada anak-anak, orang dewasa pun dapat mengidap disleksia ini apabila sejak kecil sudah mengalami kesulitan dalam bermain kata dan sulit mengenal huruf.
“Anak dengan disleksia walaupun sama cerdasnya dengan teman-teman mereka. Tapi mereka lebih kesulitan di sekolah karena butuh waktu lebih lama untuk membaca. Kesulitan dalam memproses kata juga dapat membuat sulit untuk mengeja, menulis, dan berbicara dengan jelas. Kondisi ini sering diturunkan dalam keluarga. anak lebih sering mengidap disleksia jika ada orang tua, saudara, atau anggota keluarganya yang juga mengidapnya.” tambah dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee.
Faktor Penyebab Terjadinya Disleksia
Penyebab disleksia dibagi ke dalam beberapa faktor. Sementara itu, penyebab utama dari dalam pengidap disleksia adalah otak. Berikut penjelasannya:
- Faktor Biologis
Peneliti mengatakan bahwa disleksia merupakan akibat dari penyimpangan fungsi dari bagian tertentu otak. Pada anak disleksia, area-area tertentu otak memiliki perkembangan yang lebih lambat daripada anak normal lainnya. Selain itu, disleksia juga bersifat genetik yang artinya disleksia dapat diturunkan oleh orang tua yang memiliki riwayat disleksia atau gangguan lain yang berkaitan.
- Kecelakaan
Gangguan kemampuan dalam membaca dan mengenali huruf dapat diakibatkan oleh adanya kerusakan pada saraf otak atau selaput otak sehingga otak kiri korteks oksipital (bagian belakang) mengalami gangguan. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi atau kecelakaan. Karena adanya gangguan kerusakan ini, otak tidak berfungsi dalam mengenali semua citra atau gambar yang ditangkap oleh indra penglihatan.